Langsung ke konten utama

The Last Smoker Yasutaka Tsutsui

The Last Smoker adalah sebuah Prosa pendek yang ditulis oleh Yasutaka Tsutsui pada 1987. Cerita pendek yang masuk ke dalam Karya Sastra Era Kontemporer (masa kini) ini mengambil latar tempat di Jepang dengan alur campuran. Tsutsui yang  dikenal sebagai pencetus metafiction pertama di Jepang ini mengangkat cerita ber-genre Scient-Fiction sejak pertengahan 60-an hingga akhir 90-an. The Last Smoker  adalah salah satu karya prosa pendek Tsutsui yang terkesan serius dan dipenuhi imajinasi.

Tokoh utama dalam The Last Smoker adalah seorang sastrawan yang tinggal di pinggiran kota Tokyo bersama Istri dan anak laki-lakinya. Cerita diawali dengan pertemuan sastrawan ini dengan dua orang editor dari sebuah majalah terkemuka di Jepang yang ingin mewawancarinya. Sastrawan ini tersinggung ketika melihat kartu nama salah satu editor wanita yang bertuliskan “SAYA TIDAK SUKA ASAP ROKOK”. Bagi sastrawan yang sehari-harinya merokok ini, tulisan yang tertera di kartu nama editor tersebut menyinggungnya. Sastrawan ini menolak diwawancarai karena sikap editor wanita tersebut yang tidak mengizinkannya merokok selama sesi wawancara. Penolakan sastrawan tersebut membuat editor wanita yang juga ketua pergerakan anti merokok ini menulis kritik mengenai sastrawan tersebut pada majalahnya. Pada rubrik yang sama Editor wanita ini bahkan mengajak penggemar sastra untuk tidak membeli karya sastra yang ditulis Sastrawan ini. 

Pemberitaan yang dibesar-besarkan dari beberapa media membuat sastrawan ini dibenci banyak orang. Beberapa hari saja banyak orang-orang dari Organisasi Anti-Rokok yang meneror Sastrawan ini. Bahkan tetangga di sekitar rumahnya menaruh sebuah tulisan, “BUKAN TEMPAT ANJING ATAU PEROKOK” di taman tempat sastrawan ini biasa menghabiskan waktu senggangnya. Beberapa teror yang diterima sastrawan ini bahkan mulai terkesan sadis. Beberapa orang dari Organisasi Anti-Rokok bahkan melempari rumahnya dengan batu, dan menuliskan beberapa kata seperti, “RUMAH PEROKOK”, “PEMBUNUH DENGAN NIKOTIN”, “PEMILIK RUMAH BUKAN ORANG JEPANG ASLI”. Hal itu membuat Istri dan anak laki-lakinya memilih untuk pergi dari rumah mereka. Selama dua bulan terakhir, orang-orang dari Organisasi Anti –Rokok juga meneror orang-orang terkenal lainnya yang dianggap sebagai perokok aktif. Mereka juga membakar pabrik rokok dan toko-toko yang menjual rokok sehingga, perokok sulit untuk mendapatkan rokok, dan harga rokok naik pesat. Setiap hari berita tentang para perokok disamakan dengan berita kriminal lainnya.

Komisi Perlindungan Hak Asasi Manusia tidak mempedulikan pengaduan Sastrawan tersebut hanya karena Sastrawan itu adalah perokok. Kusakabe, seorang perokok yang merupakan teman semasa wajib militer Sastrawan ini mengajaknya untuk pindah ke pusat kota Tokyo dan menetap di persembunyian bagi para perokok. Ada sekitar duapuluh orang perokok yang masih tinggal di sebuah basement apartemen, yang menjadi tempat persembunyian perokok. Beberapa bulan berlalu hingga mereka tinggal berdua, satu per satu perokok tewas dipukuli orang-orang yang membenci perokok. Poster wajah mereka ditempel dan mereka diperlakukan sebagai penjahat. Mereka dikejar hingga atap gedung National Diet. Sekumpulan orang, polisi dan helikopter militer mengepung mereka di sana. Kusakabe tewas saat sebuah helikopter menembakan kaleng gas air mata yang mengenai kepalanya.

Akhirnya, Sastrawan ini tinggal sendirian. Dengan rokok di tangannya, Sastrawan ini bersiap untuk menjatuhkan dirinya dari atap gedung. Sastrawan ini yakin perlindungan yang dijanjikan Komisi Perlindungan Hak Asasi Manusia hanya sebuah omong kosong. Tetapi, ketika Sastrawan ini melompat, sebuah jaring dari dua helikopter menangkap tubuhnya yang terjun bebas dari atap gedung.

Pada prosa ini, masyarakat digambarkan sangat membenci rokok dan para perokok. Akhir dari cerita ini digambarkan Sastrawan yang menjadi tokoh utama adalah perokok terakhir di Jepang. Cerita pendek ini pernah dipublikasikan pada situs Kyoto Journal dalam bahasa Inggris. Selain itu Karya Tsutsui dapat ditemukan di jali.net, sebuah cyber-media pertama di Jepang yang mengulas mengenai penulis kelahiran 24 September 1934 ini.


an a.k.a inriani sianipar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Jepang Kimi Shinita Mou Koto Nakare karya Akiko Yosano

Kimi Shinita M ou K oto N akare karya Akiko Yosano あゝをとうとよ君を泣く a , wo o touto yo kun wo naku 君死にたまふことなかれ kun shi ni tamafu koto nakare 末に生れし君なれば matsu ni umareshi kun nareba 親のなさけはまさりしも oya nonasake w a masarishi mo 親は刃(やいば)をにぎらせて oya ha ha ( yaiba ) wo nigirasete 人を殺せとをしへしや nin wo korose to wo shiheshiya 人を殺して死ねよとて nin wo koroshi te shine yo tote 二十四までをそだてしや nij y ushi made wo sodateshiya 堺の街のあきびとの sakai no machi noakibito no 旧家をほこるあるじにて kyuuka wo hokoru arujinite 親の名を継ぐ君なれば oya no mei wo tsugu kun nareba 君死にたまふことなかれ kun shi ni tamafu koto nakare 旅順の城はほろぶとも ryojun no shiro w a horobutomo ほろびずとても何事か horobizu totemo nani goto ka 君知るべきやあきびとの kun shiru bekiya akibitono 家のおきてに無かりけり ie no okiteni naka rikeri 君死にたまふことなかれ kun shini tamafu koto nakare すめらみことは戦ひに sumera mikoto w a tatakahi ni おほみづからは出でまさね o homi z ukara w a idemasane かたみに人の血を流し katami  ni nin no chi wo nagashi 獣の道に死ねよとは kemono no michi ni sh...

Mora .vs. Haku .vs. Syllable

Pembuka Menurut para ahli bahasa Jepang ada dua aliran ilmu bahasa di Jepang yaitu, Kokugogaku (Ilmu bahasa Jepang Tradisional) dan Gengogaku (Ilmu bahasa Jepang Masa Kini) . Kokugogaku memiliki tradisi khas Jepang dalam penyusunan kata pada bahasa Jepang yang terlepas dari ilmu bahasa Barat, termasuk gramatika yang sudah ada sejak zaman Edo. Sementara, Gengogaku mengadaptasi konsep bahasa dari Barat yang diterapkan pada bahasa Jepang mulai dari gramatika, fonologi, morfologi, dan sintaksis. Namun , ada sedikit perbedaan dalam struktur kata bahasa jepang dengan bahasa lain . Pada umumnya kata dalam bahasa Inggris maupun Indonesia mengenal adanya Syllable sebagai satuan ucapan terkecil dalam pengucapan sebauh kata. A kan tetapi, bahasa Jepang menggunakan Mora sebagai satuan ucapan terkecil dalam sebuah kata. Namun, ada pendapat lain mengenai penggunaan Haku yang dianggap sebagai satuan ucapan terkecil yang dipakai dalam bahasa Jepang. Beberapa hasil penelitian dari pene...

Jakarta And Jakarta

Did you know 33 Provinces in Indonesia has a great places to explore. I don't know weather i could post about all places in Indonesia. But, how about to start with Jakarta? Let's see some Places you could enjoy here. But first of all let's see the 33 Provinces. 33Province Indonesia Intereresting Places DKI Jakarta Banten West Java Central Java DI Jogjakarta East Java Lampung Bengkulu South Sumatra – Palembang Bangka-Belitung Riau Riau Island West Sumatra Jambi North Sumatra -Nias DI Aceh West Borneo - Kalimantan Barat Central Borneo - Kalimantan Tengah South Borneo - Kalimantan Selatan East Borneo - Kalimantan Timur South Celebes - Sulawesi Selatan Southeast Celebes - Sulawesi Tenggara Central Celebes - Sulawesi Tengah Gorontalo North Celebes - Sulawesi Utara North Maluku Maluku West Papua Central Papua East Papua East Nusa Tenggara West Nusa Tenggara Bali  Okay. Now shall we begin with Jakarta.  And then below here there's some ...